Minggu, 26 Juni 2011

BUAR

sepucuk rindu tak dapat mengawinkan diriku
sepucuk mawar tak mampu menandinginya
se untai rumput tak mampu menghidupinya
sekuntum cinta tak mampu memulihkannya

ku kabarkan pada angin celotehku
kusempatkan rindu dalam pelukmu
kubisikkan pada angin penderitaanku
aku terus bersujud meminta padanya

harapanku kini hanya pada tangan dan pikiranku
setiap tapak-tapak aspal aku jelajahi
setiap ruas-ruas jalan aku lalui
aku hanya bisa melihat dia dari jauh

wajah yang sayu murung akan rindu
jiwa yang fanah haus akan kebencian

diamana lagi aku bisa menanamkan ridu
dimana algi aku bisa tersenyum
hanya di sini tempatku
hanay di tempat ini aku bisa beradu
aku takut gelap akan membawaku
aku takut matahari tak berpijak lagi

aku akan terus menam ridu di dalam taman-taman yang angku dan sombong
akan ku tancapkan linggis dan arit di yanah yang serakah
biarkan mereka tahu bahwa kami tak butuh di kasihani
kami bisa berbuat dan bemcita-cita untuk merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar