sombongnya nestapa menjilat tubuhku
lolongan anjing-anjing jalanan terdengar meringis
para pekerja pulang dengan kantong yang kososng
harapan kini tak berpihak
pidato-pidato kerakyatan seperti tai yang keluar dari mulut
anak yang lapar tak kenyang dengan omongan
rakyat miskin tak sejahtera karena janji
tangan-tangan yang menjamah tubuhku
merasuk mengotak atik perut ini
nyamuk-nyamuk penghisap darah di emper-emper jalanan
kelelawar terbangun disiang hari dengan baju kemejanya
darah kami menjadi santapan baginya
keringat berubah menjadi darah yang keluar dari pori-pori
para pembohong kini berlindung dibalik kedok rakyat
rumah kami berganti gedung-gedung tinggi
tanah kami berganti kuburan-kuburan mayat
anak-anak kini hidup dengan semangkok pasir yang menghapus kelaparan sepanjang masa
anjing-anjing yang bertanduk dengan kemeja berdasi
lidah yang menjulur haus akan bangkai dan tangis mereka
keringat bercucur air mata dengan bayang-bayang iblis pencabut nyawa
tuhan tak ada disini
tuanlah yang berkuasa disini
tuhan-tuhan kalian tak berguna untuk menghapus kelaparan kami
tuan-tuan kalian telah menggerogoti tanah kami
tuhan tak ada disini
dan jangn pernah berkata tuhan, perut kami masih lapar
tanah yang luas,subur kehidupan bagi tuan-tuan uang
perut kami isi dengan batu
rasa haus di obaati dengan aliran pasir
darah-darah mendidih anak kami tidur dengan tenang dantak pernah bangun
bangkitlah dari mimpi yang panjang ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar