Minggu, 06 Februari 2011

KEJAHATAN SEJARAH

setelah diakui sejak 19 agustus 1945, indonesia sejak dulu menjadi sebuah incaran yang sangat empuk untuk dikonsumsi oleh para pemodal asing maupun domestik, negara ini menawarkan beberapa menu yang sangat spesial yang bisa memuaskan para konsumennya, indonesia ini ibat sebuat hewan yang dipanggang dan ditaburi bumbu yang sangat menggiurkan air liur,  perjalanan panjang yang sangat melelahkan bagi tan malaka dan kawan-kawan yangterlibat dalam sebuah revolusi besar yang tak tersampaikan itu, kini mereka hanya bisa melihat anak-anak di negeri ini menangis yang memimpikan memakan sepiring nasi yang berkualitas, tapi smua itu hany sebuah angan-angan yang sangat jauh untuk mereka yang masih berada dibawah tekanan ekonomi global, nasi itu tergantikan oleh sekantung pasir yang berhias air mata, lumbung padi yang berisi penuh kini tergantikan oleh debu-bebu yang berserakan di dalaam lumbung padi yang agung semuanya berubah dngan sedikit sentuhan dari koki-koki terbaik luar negeri(pemodal), kini negara ini masih terhimpit oleh kapal kapal asing yang menjelajahi semua wilayah dan mengontrolnya dengan sempurna.
tawaran-tawaran yang terdafdar dalam daftar menu indonesia, menjadi objek vital untuk dilihat dan dikelolah dengan sangat bijaksalah, pengelolaan secara bijak salah ini memunculkan sebuah hal yang sangat mematikan dan menindis para kaum-kaum kalangan yang tidak dapat menyantap menu yang ditawarkan dalam daftar menu tersebut, salah satu contoh menu yang paling empuk di indonesia ialah lahannya yang banyak mengandung gizi dan protein yang baik untuk pertumbuhan ekonomi asing sekarang ini, juga sekaligus menambah kekebalan modal bagi para pmiliknya( investor). semuanya sudah tergadi dan tidak menyisahkan sedikitpun unutk kita nikmati bersama, itulah sebuah gambaran yang kecil dari kondisi yang sangat kita cintai tapi tidak mencintai kita.
perencanaan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ingin membangun DGP(Gowa Discovery Park) di lokasi benteng somba opu banyak menarik perhatian masyarakat khususnya akademisi,budayawan bahkan masyarakat pada umunya. Perencanaan pembangunan GDP di lokasi Benteng Somba Opu banyak menuai kontroversial. Banyak kalangan mahasiswa yang mengecam apabila GDP jadi dibangun, kekejaman imperialisme global menjadi hantu yang sangat menakutkan bagi masyarakat Makassar, pemerintah berkolaborasi dengan pemodal yang  ingin mewujudkan impian mereka unntuk menguasai semuanya dengan modal yang mereka miliki kemudian membawa keuntungan sepihak saja, BUKANKAH INI MERUPAKAN SEBUAH KEJANGGALAN SOSIAL UNTUK MASYARAKAT KITA, sungguh tragis bangsa ini sudah miskin dibodo-bodohi pula oleh bangsa sendiri.
Perencanaan pembangunan GDP di lokasi benteng somba opu yang melibatkan investor dan pemerintah menjadi hal yang sangat tidak wajar bagi kota Makassar. Penguasaan yang dilakukan oleh para pemodal yang hanya ingin tahu bersih dan bagimana menghasilkn uang banyak menjadi salah satu  alasan untuk mengubah BSO menjadi wahana bermain di lokasi yang tidak semestinya dibanguni, pembanguan GDP di lokasi Benteng Somba Opu yang nota benenya merupakan cagar budaya sekaligus peninggalan arkeologi yang sangat penting itu merugikan kita semua, penghinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terhadap rakyat Makassar sangat melukai hati banyak orang, sejarah telah mencatat bahwa BSO merupakan salah satu benteng pertahanan yang paling kokoh dan menjadi pelindung bagi kota Makassar pada masa lalu, yang tidak dapat kita lupa juga pengorbanan masyarakat Makassar pada masa kolonial untuk menjaga kota Makassar dari gempuran Belanda menjadi salah satu bukti sejarah yang dimiliki oleh Makassar melalui adanya sebagai benteng pertahanan dan yang lebih pentingnya lagi Pemerintah Provinsi bersama dengan para pemodal telah melakukan kejhtan terhadap dunia pendidikan khususnya sejarah dan arkeologi, bukti-bukti sejarah yang akan dikelola sebagai wahana permainan menjadi bukti kejahatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan para pemodal yang tidak mengetahui apa itu sejarah dan bagaimana memperlakukan bukti sejarah tarik ulur terjadi pada perencanaan pembangunan GDP di lokasi Benteng Somba Opu banyak mengundang kontroversial, apakah hal ini terjadi karena pembagian keuntungan yang masih diperdebatkan atau masalah politik pencitraan bagi Pemerintah Provinsi sulawesi Selatan. Pemerintah harus dituntut untuk tegas dalam pengambilan keputusan mengenai GDP di lokasi Bneteng Somba Opu karena sangat melanggar UU cagar budaya 2010 No.11 dan UU benda cagar budaya 1992 No.5 dan Gubernur Sul-sel Syahrul Yasin Limpo pernah mengeluarkan statemen mengenai testimoni Gubernur Sul-sel tentang kawasan Benteng Somba Opu yang sempat diliput oleh media massa yang menguraikan tentang komitmen Gubernur Sul-sel untuk melestarikan budaya termasuk situs-situs sejarah.
            Ketika Benteng Somba Opu di bangun GDP maka kita selaku anak bangsa tidak dapat lagi bercerita maslah keberadan negeri ini, dan generasi muda kita akan buta dengan sejarahnya sendiri, dimana lagi kita akan mengenal perjuanagan dan karakter bangsa sendiri ketika Pemprov telah buta dalam peletarian budayanya sendiri.  Pemerintah harus mengelolah BSO dengan merawat bukan dengan cara mendirikan GDP di dalamnya, BSO harus dipelihara dengan baik dengan memugarnya dan menggali potensi-potensi sejarah yang dikembangkan kebentuk aslinya kalau perlu,bukan dengan mengeruk tanahnya dan menjadikannya kolam dan kebun binatang. Kita harus masih sempat terkubur di dalam tanah. Benteng somba opu harus dilestarikan dan sadar benteng somba opu adalah wisata historis bukan wisata histeria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar