CITA-CITA BANGSA INDONESIA
telah lama kita menghafal pancasila, dan telah lama kita membaca UUD 1945 yang begitu sakral dan memilki kesempurnaan bagi orang-orang yang betul paham akan semua itu tapi kini, bangsa ini sedang dirundung kemalangan, bangsa ini sedang dalam kegelapan, para generasi bangsa ini mulai dikendalikan dan dijadikan boneka-boneka imperilisme, keuasan yang berada pada garis tangan sepik bertolak belakang dari uud dan pancasila sebagai sebuah falsafah negara yang tidak ada tandingannya, setiap butir-butir pancasila menorehkan kesungguhan dan kesejahteraan bagi bangsa ini, setiap goren dalam UUD 1945 menjadi sebuah acuan hidup untuk membentuk tatanan masyrakat yang adil dan makmur, tapi kesemua itu hanyalah mimpi untuk negeri ini, yang sedang dirundung kemalangan nasip dibawah rezim imperialis dan kapitalis.
generasi bangsa ini dibodohi dan berusaha dihilangkan dari peredaran sejarah perjuangan bangsa indonesia. pemusatan kekuasaan yang dilakukan sepihak dibawah kontrol pemodal dan elit birokkrasi, menjadikan masyarakat semakin jauh dari cita-cita yang dicita-citakan.
Sejarah terbentuknya masyarakat dari awal hingga saat ini adalah sejarah perjuangan kelas. Orang merdeka dan budak, bangsawan dan rakyat jelata, tuan dan pembantu, tuan tanah dan pengelana, pendeknya: penindas dan yang tertindas, senantiasa ada dalam pertentangan satu dengan yang lain, melakukan perjuangan yang tiada putus-putusnya, kadang-kadang dengan tersembunyi, kadang-kadang dengan terang-terangan. Suatu keniscayaan perjuangan yang selalu akan berakhir dengan penyusunan kembali tatanan masyarakat secara umum maupun hancurnya kelas-kelas yang bermusuhan, maka dari itu penjajahan yang terjadi hari ini itu harus dihilangkan dan mari menata kembali tatanan masyrakat yang adil dan sejahtera untuk bangsa indonesia
ada pun tujuan dan cita-cita yang harus diwujudkan :
1. Penghapusan hak milik berupa tanah dan penggunaan segala sewa tanah untuk masyarakat indonesia
2. Pajak penghasilan negara untuk kepentingan rakyat
3. Pemusatan kredit di tangan Negara, dengan perantaraan sebuah bank nasional dengan kapital (modal) Negara dan monopoli penuh tanpa adanya suwasta, untuk kepentingan rakyat indonesia.
4. Pemusatan alat-alat perhubungan dan pengangkutan ke dalam tangan Negara.untuk kepentingan bersama demi kesejahteraan rakyat indonesia
5. Penambahan pabrik-pabrik dan perkakas-perkakas produksi yang dimiliki oleh Negara; penggarapan tanah-tanah terlantar, dan perbaikan tanah umumnya sesuai dengan rencana bersama.
6.. Wajib kerja yang sama untuk semua, pembentukan tentara-tentara industri, terutama untuk pertanian.
7. Penggabungan antara perusahaan pertanian dengan perusahaan industri,
8. penghapusan perbedaan antara kota dan desa secara berangsur-angsur, pembagian penduduk yang lebih seimbang ke seluruh negeri.
9. Pendidikan gratis untuk semua anak di sekolah-sekolah umum; penghapusan kerja anak di pabrik. Perpaduan pendidikan dengan produksi materiil, dsb
Borjuasi, di mana saja ia sudah memperoleh kekuasaan, telah mengakhiri semua hubungan feodalisme, kekeluargaan dan keindahan. Ia dengan tak berbelas kasih telah merenggut putus pertalian-pertalian feodal yang beraneka ragam yang mengikat manusia pada "atasannya yang wajar", dan tidak meninggalkan ikatan lain antar manusia satu dengan lainnya selain daripada kepentingan sendiri semata, selain daripada "pembayaran tunai" yang kejam. Ia telah menghanyutkan getaran yang paling suci dari damba keagamaan, dari gairah keksatriaan,......... Ia telah menetapkan satu-satunya kebebasan yang tidak berdasarkan akal - Perdagangan Bebas. Pendek kata, penghisapan yang diselimuti dengan ilusi-ilusi keagamaan dan politik digantikan olehnya dengan penghisapan yang terang-terangan, tak kenal malu, langsung, dan ganas.......Borjuasi secara nyata telah merobek-robek selubung perasaan kekeluargaan, dan telah memerosotkannya menjadi hubungan-uang belaka. Segala yang padat hilang larut dalam udara, segala yang suci dinodai, dan pada akhirnya manusia terpaksa menghadapi dengan hati yang tenang semua kondisi hidupnya, semua hubungannya dengan sesamanya.
Syarat terpokok untuk hidupnya, dan berkuasanya kelas borjuis, adalah terbentuknya dan bertambah besarnya kapital/modal; syarat untuk kapital ialah adanya kerja-upahan. Kerja-upahan akhirnya semata-mata hanya terjadi dalam persaingan di antara kaum buruh sendiri...... Oleh sebab itu, apa yang dihasilkan oleh borjuasi utamanya ialah liang kuburnya sendiri. Runtuhnya borjuasi dan menangnya bangsa indonesia adalah suatu keniscayaan yang tak dapat terelakkan lagi.
bangsa indonesia tidak sudi menyembunyikan pandangan-pandangan dan cita-citanya. Mereka berteriak lantang mengatakan bahwa cita-citanya hanya dapat dicapai dengan cara membongkar/merubah segala kondisi sosial yang sedang berlaku. Biarkan kelas-kelas yang berkuasa gemetar menghadapi revolusi,bangsa indonesia tidak akan kehilangan suatu apapun kecuali belenggu mereka. Mereka akan menguasai dunia.
bangsa indonesia, BERSATULAH!
http://www.facebook.com/feeds/notes.php?id=1753501623&viewer=1753501623&key=f1a1c22f25&format=rss20
generasi bangsa ini dibodohi dan berusaha dihilangkan dari peredaran sejarah perjuangan bangsa indonesia. pemusatan kekuasaan yang dilakukan sepihak dibawah kontrol pemodal dan elit birokkrasi, menjadikan masyarakat semakin jauh dari cita-cita yang dicita-citakan.
Sejarah terbentuknya masyarakat dari awal hingga saat ini adalah sejarah perjuangan kelas. Orang merdeka dan budak, bangsawan dan rakyat jelata, tuan dan pembantu, tuan tanah dan pengelana, pendeknya: penindas dan yang tertindas, senantiasa ada dalam pertentangan satu dengan yang lain, melakukan perjuangan yang tiada putus-putusnya, kadang-kadang dengan tersembunyi, kadang-kadang dengan terang-terangan. Suatu keniscayaan perjuangan yang selalu akan berakhir dengan penyusunan kembali tatanan masyarakat secara umum maupun hancurnya kelas-kelas yang bermusuhan, maka dari itu penjajahan yang terjadi hari ini itu harus dihilangkan dan mari menata kembali tatanan masyrakat yang adil dan sejahtera untuk bangsa indonesia
ada pun tujuan dan cita-cita yang harus diwujudkan :
1. Penghapusan hak milik berupa tanah dan penggunaan segala sewa tanah untuk masyarakat indonesia
2. Pajak penghasilan negara untuk kepentingan rakyat
3. Pemusatan kredit di tangan Negara, dengan perantaraan sebuah bank nasional dengan kapital (modal) Negara dan monopoli penuh tanpa adanya suwasta, untuk kepentingan rakyat indonesia.
4. Pemusatan alat-alat perhubungan dan pengangkutan ke dalam tangan Negara.untuk kepentingan bersama demi kesejahteraan rakyat indonesia
5. Penambahan pabrik-pabrik dan perkakas-perkakas produksi yang dimiliki oleh Negara; penggarapan tanah-tanah terlantar, dan perbaikan tanah umumnya sesuai dengan rencana bersama.
6.. Wajib kerja yang sama untuk semua, pembentukan tentara-tentara industri, terutama untuk pertanian.
7. Penggabungan antara perusahaan pertanian dengan perusahaan industri,
8. penghapusan perbedaan antara kota dan desa secara berangsur-angsur, pembagian penduduk yang lebih seimbang ke seluruh negeri.
9. Pendidikan gratis untuk semua anak di sekolah-sekolah umum; penghapusan kerja anak di pabrik. Perpaduan pendidikan dengan produksi materiil, dsb
Borjuasi, di mana saja ia sudah memperoleh kekuasaan, telah mengakhiri semua hubungan feodalisme, kekeluargaan dan keindahan. Ia dengan tak berbelas kasih telah merenggut putus pertalian-pertalian feodal yang beraneka ragam yang mengikat manusia pada "atasannya yang wajar", dan tidak meninggalkan ikatan lain antar manusia satu dengan lainnya selain daripada kepentingan sendiri semata, selain daripada "pembayaran tunai" yang kejam. Ia telah menghanyutkan getaran yang paling suci dari damba keagamaan, dari gairah keksatriaan,......... Ia telah menetapkan satu-satunya kebebasan yang tidak berdasarkan akal - Perdagangan Bebas. Pendek kata, penghisapan yang diselimuti dengan ilusi-ilusi keagamaan dan politik digantikan olehnya dengan penghisapan yang terang-terangan, tak kenal malu, langsung, dan ganas.......Borjuasi secara nyata telah merobek-robek selubung perasaan kekeluargaan, dan telah memerosotkannya menjadi hubungan-uang belaka. Segala yang padat hilang larut dalam udara, segala yang suci dinodai, dan pada akhirnya manusia terpaksa menghadapi dengan hati yang tenang semua kondisi hidupnya, semua hubungannya dengan sesamanya.
Syarat terpokok untuk hidupnya, dan berkuasanya kelas borjuis, adalah terbentuknya dan bertambah besarnya kapital/modal; syarat untuk kapital ialah adanya kerja-upahan. Kerja-upahan akhirnya semata-mata hanya terjadi dalam persaingan di antara kaum buruh sendiri...... Oleh sebab itu, apa yang dihasilkan oleh borjuasi utamanya ialah liang kuburnya sendiri. Runtuhnya borjuasi dan menangnya bangsa indonesia adalah suatu keniscayaan yang tak dapat terelakkan lagi.
bangsa indonesia tidak sudi menyembunyikan pandangan-pandangan dan cita-citanya. Mereka berteriak lantang mengatakan bahwa cita-citanya hanya dapat dicapai dengan cara membongkar/merubah segala kondisi sosial yang sedang berlaku. Biarkan kelas-kelas yang berkuasa gemetar menghadapi revolusi,bangsa indonesia tidak akan kehilangan suatu apapun kecuali belenggu mereka. Mereka akan menguasai dunia.
bangsa indonesia, BERSATULAH!
http://www.facebook.com/feeds/notes.php?id=1753501623&viewer=1753501623&key=f1a1c22f25&format=rss20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar