waktu-waktu sangat berguna bagi mereka yang masih memikirkan bangsa ini dengan serius dan menuangkan sebuah ide perubahan di dalam nya, kecerobohan yang tercipta akibat rekayasa sosial bagi anak bangsa ini itu megalami sebuah keterbelakangan mental dan menjadi pemuja-pemuja dewa( uang) moderen. itulah pengamatan saya dalam sebuah studi.
rekayasa sosial hari ini dapat menjerumuskan bangsa kedalam buaian asmara yang sangat hina dan menjadi vampir penghisap dara bagi orang-orang di sekelilingnya.
yang ingin saya katakan dan tekankan disini adalah generasai tanpa "tujuan" dan" karakter", salaha satu penyebab bobroknya generasi kita adalah keberadaan mereka di tengah-tengah arus globalisasi politik dan tingginya paham-paham mengenai romantisme-romantisme yang berlaku sampai hari ini.
romantisme yang terbangu pada generasi muda sangatlah tidak mendidik dan memberikan sebuah makna melainkan yang terbangun hanyalah sebuah iming-iming romansa yang jorok dan menjijikkan itu, banyak dari kita terlena akan adanya kisah-kisah asmara yang glamor dan sangat-sangat konsumeris sehingga membawa sebuah awang-awang yang dalam buat pemikiran anak bangsa hari ini.
nyanyian-nyanyian nina bobo yang terus beredar di televisi dan menghegemoni pemikiran orang-orang sehingga menjadikan mereka sebuah kendali-kendali sosial yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi boneka-boneka dalam konstruksi sosial yang di bentuk oleh rontisme yang ada sekarang.
salah satu contoh yang bisa kita amati adalah bermuncunlannya para penggiat seni yang menjijikkan yang selalu meneriakkan kisah-kisah cinta yang semestinya diteriakkan di kloset-kloset yang penuh dengan tai itu, dan yang berikutnya banyak remaja kita dicekoki dengan alunan-alunan musik kapitalis yang di keluarkan oleh produser-produser yang hanya menyesatkan mereka untuk menjadi boneka pembelian lagu-lagu yang menjijikkan itu.
negara ini semakin kehilangn arah saja, generasi muda bangsa ini semakin tidak memiliki pegangan untuk melawan.
dengan adanya lagu-lagu dan kisah-kisah percintaan yang selalu di pertontonkan oleh media, semakin menghantar kita dalam ruangan yang gelap gulita yang semestinya tidak menjadi sebuah acuan hidup, semangat percintaan yang tercipta pada barisan kaula muda sekarang semakin nyentrik dan menjijikkan saja. damapak dari kisah-kisah percintaan anak muda sekarang yang terhegemoni melalu beberapa media mampu merasuki sum-sum otak dan mencuci otak anak negeri ini, kekerasan seksual yang terjadi sekarang terhadap anak dibawah umur menjadi sorotan yang sangat populer atau marak mendera bangsa ini, kisah tersebut tidak membuat heran buat saya karena kisah itu sewajarnya dalam kehidupan kita, karena kita sekarang berada dalam sebuah lingkaran yang menyesatkan, kekerasan seksual yang tercipta pada masyarakat moderen hari ini menjadi contoh kongkrit bahwa kejadian itu tercipta akibat romantisme yang sudah mendarah daging itu bangsa kita sampai hari ini, dengan adanya doktrin-doktrin media di masyarakat yang menyajikan kisah-kisah percintaan sehingga memperparah keadaan saja, menurut pola pikir generasi bangsa ini tidak afdal kalau anda tidak romantis tanpa adanya motor,mobil, uang dan lain sebagainya, itulah tolak ukur romantisme moderen hari ini.
kesemua ini harus dilawan dan di bumi hanguskan kita harus memunculkan sebuah aliran yang sempat tertimbun oleh waktu yang belum sempat tersebar luaskan, yang harus kita munculakan dalam koteks yang sempat terjadi hari ini adalah romantisme radikal dimana konteks-konteks romantis harus dibuat sebagai wadah perubahan sosial, perubahan sosial yang harus kita munculkan dalam ronatisme radikal ialah sebuah perlawanaan terhadap imperialisme global dan menghilangkan sikap-sikap life stail yang sempat dirumuskan dan beredar di kalngan masyarakat, salah satu sifat llife stile yang terbangun dalam romantisme moderen hari ini adanya tingkat kosumerisme pada orang-orang yang menganut aliran tersebut dan semakin memperkaya para elit-elit modal dalam mengerogoti anak muda hari ini.
romantisme moderen yang terbangun adalah orang pacaran makannya harus di tempat-tempat terbaik, harus naik mobil, berdandan, berpakaian rapi, menggunakan parfum, itulah contoh kasus yang selalu diperlihatkan oleh media-media dalam keseharian kita. itu bukalah hal yang harus ditempu dan dituntut dalam hidup ini melainkan hal tersebut menjebak kita dalam sebuah rana kebodohan sehingga terjadi pembodohan secara massal bagi remaja hari ini.
romantisme radikal mengajak para kaula muda untuk membentuk sebuah paham perjuangan untuk melawan para kapitalis yang berusaha menjadi monster yang siap menelan generasi muda bangsa.
rontisme itu harus di bangun dengan kesadaran kolektif dan memiliki tujuan hidup untuk membentuk tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera diman terdapat kesetaraan hidup didalamnya, sepasang sejoli harus menjadi motor penggerak yang mampu mempengaruhi masyarakat untuk tidak terlena dan terhasut dalam mimpi-mimpi dan halusinasi romantisme moderen.
kobarkan semangat yang selama ini yang sempat tertunda untuk memberantas para orang-orang yang tidak jelas keberadaannya, keberadaan romantisme moderen ditengah dunia menjadikan para orang-orang menjadi anak didik yang tidak memiliki nyali untuk menghadapi apa yang ia miliki dan apa yang menjadi kemampuan dirinya, romantisme radikal harus kita tegakkan, dan mari mengajarkan kepada mereka bagai mana cara memaknai dan mendidik hidup ini kedalam realistis masyarakat, bangsa ini tidak membutuhkan kisah cinta yang cengeng, dan mengawang-awang seperti yang didiktekan oleh para musisi yang menyajikan lagu-lagu yang jorok, dan kita tidak butuh sebuah tontonan yang menghilangkan mental keberanian yang seperti ditayangkan pada kotak-kotak ajaib dirumah kita,...romantis adalh sebuah perjuangan untuk saling berbagi dan saling berjuang untuk menuju sebuah perubahan sosial,,(romantisme radikal)
terjangkit (pembusukan)
monday, january 24, 2011 1:17 pm
selama ini orang banyak mengharapkan sebuah impian yang masih terlintas secara intuisi dalam otak-otak yang berfikir untuk menuju kesebuah perubahan yang mereka impikan selama ini, kebanyakan dari imian itu hanya bersifat sebagai sebuah hasrat yang sarat akan kebodohan yang tertuang dalam politik, kinginan untuk meraih sesuatu yang lebih menjadi momok yang kurang rasional atau tidak diterima oleh akal sehat mana pun yang disebabkan oleh hasrat yang berlebihan, tidak sejalannyarasio dan rasa menjadi sebuah penybabkebuntuan memaknai sebuah kepentingan hidup dan tujuan untuk hidu, banyak dari kita meliha hal itu sebagai hal yang sangat misterius dan menggebu-gebu dalam menajaninya, setiap orang pastinya mengharapkan dan menginginkan hidup berada diatas kelayakan yang seperti disepakati oleh para pengatur bumi ini(segelintir orang).
pengaruh-pengaruh yang diterbitkan oleh sekelompok orang inilah yang menjadi tolak ukur kita untuk mengukur orang lain, yang didapa diterima secara immoral dalam praktek-praktek tingkah laku kita di era globalisasi yang penuh denga ebuah kebohongan dan sarat akan kontrol dan kebenaran mutlak. sangat ironislah untuk kondisi kekinian yang begitu mengharukan buat orang-orang yang tidak tecantum dalam sebuah daftar nama-nama yang hidup diatas garis kemiskinan atau memiliki hidup yang berkecukupan, yaa... begitulah kondisi negara yang kita banggakan namun tak membanggakan bagi orang yang hidup di bawah garis kemiskinan.
sebuah negeri yang di paadti dengan pennduduk 221 juta jiwa inilah banyak menorehkan nilai-nilai kebohongan dalam praktek bernegara dan berbangsa, kebohongan-kebohongan yang terbangun melalui proses politisasi media dan sedikit kebohongan dan penipuan yang dilakukan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan para mlioner, yang hanya monggoreskan penanya diatas sebuah kertas perjanjian yang hanya memunculkan keuntungan sepihak memebawa dampak yang sangat besar dalam perubahan negeri ini,salah satu bentuk kemajuan yang di torehkan oleh negara ini dalam berlembaga,berbangsa dan bernegara adalah, unggulnya bangsa ini dalam segala bidang, baik korupsi,nepotisme,kolusisi,kemiskinan,kekerasan,pencurian dan banyak lagi rekor-rekor dunia yang belum sempat tercatat dalam catatan ini,
harus kita akui bahwa kita selalu bangga dengan sifat nasiomnalisme yang pernah kita dapat sewaktu kita duduk dibangku pendidikan, betapa agungnya yang namanya nasionalisme, dan betapa bodohnya orang yang menganut nasionalisme itu sampai sekarang, pemaknaan kita mengenai nasionalisme, ketika kita diserang oleh bangsa asing dalam bentuk penjajahan secara fisik, maka berbondong-bondonglah kita memasang badan diruas jalan dan mengantri untuk menjadi relawan tanah air yang ditunggangi oleh seorang politisi atau profokator di negara ini. kebodohan yang di ajarkan oleh para pemikir-pemikir negeri ini sudah mendara danging, terutama nasionalisme yang ambigu itu, sebenarnya pemahaman kita mengenai nasionalis yang berkembang sekarang itu harus dirubah, ternyata perlawanan yang harus kita gerakkan sekarang dengan wujud nasionalisme iyah menghidarkan bangsa ini dari keterjajahan kemiskinan yang disebabkan oleh penguasaan modal yang begitu berlebiha, keterjajahan kita hari bukan lagi keterjajahan fisik tapi mental kita yang sudah terjajah sangat dalam dan merupakan sebuah kejahatan yang paling kejam dari sebuah keterjajahan.
banayak dari kita yang tidak sadar hal itu dan hanya menganggap sepele mengenai masalah yang terjadi sekarang, mungkin karena mereka tidak dapat berfikir survive seperti orang-orang yang mengerti permasalahan bangsa ini, atau mungkin mereka yang bersikap bodoh dengan kondisi yang sangat kronis ini.
mental-menntal genarasi atau orang-orang yang hidup dalam lingkaran yang namanya republik indonesia yang sebentar lagi berubah menjadi hedonis republik, republik bagi para kaum-kaum bermodal bisa atau kita sebuat surganya investor untuk menghabiskan kekayaan-kekayaan yang dimiliki oleh negara ini, inilah gumpalan daging tumbuh yang tejaangkit pada orang-orang yang hidup di negara ini, dan akan menjajalar keseluruh tuh dan siap untuk melumpuhkan dan mengontrol para pemuda dan bisa saja generasi kedepan ikut terjangkit ketika kita hany diam saja dan tak mampu berbuat apa-apa,
mungkin saya akan mennyinggung sedikit masalah mahasiswa atau yang menyatakan dirinya sebagai generasi bangsa dan mungkin juga orang-orang yang peduli bangsa ini namun hanya setengah hati dan melahirkan sifat setengah mati untuk orang-orang disekitarnya. ketika kita mengubris sebuah nama yang elegan dan tidak asing lagi namun di pandang sebagai sebuah posisi elitis mungkin itulah mahasiswa hari ini, penyakit-penyakit yang menjangkiti mahasiswa hari ini iyah penyakit saraf yang berkepanjangan dan di atur sedemikian rupa atau melalu sebuah prose settingan "dalam bahasa gaulnya". otak mereka dicuci dan di kemas sedemikian rupah untuk menjadi boneka dan budak masa depan, mengapa saya mengatakan budak masa depan itulah yang pantas buat mereka yang berkecimpung di bangku kuliah, pemikiran mereka telah dirasuki oleh sebuah roh jahat yang hanya bisa dipulihkan melalui sebuah pendidikan yang berbasis kerakyatan, bentuk dan pola pikir para intelektual muda hari ini yang hanya memntingkan diri sendiri, dan sedikit keangkuhan menjadi sebuah bumerang untuk negara ini kelak nantinya, proses pendiktean yang dilakukan oleh para dosen yang berwujud dalam sebuah korikulum yang tidak bertanggung jawab, dan hanya menyajikan bagai mana anada mendapatkan kerjadiluar sana dan menjadi budak-budak para pemilik perusahaan, atau kantor yang tidak sama sekali memberi perubahan melainkan menambah beban orang yang ada disekelingnya.
sungguh sangat disayangkan negara yang kita cintai ini, ternyata tidak mencintai kita, dan hanya mencintai segelintir orang saja,bahkan lebih mencintai orang asing yang datang kedalmnya.
bangsa ini mengalami kecanduan yang sangat berat dimana anak mudanya didik dengan sikap romantismr moderen, yang melahirkan generasi pesimis dan memiliki sikap mental yang keropos akan perjuangan yang masih di cita-citakan.
sungguh sangat disayangkan negara yang kita cintai ini, ternyata tidak mencintai kita, dan hanya mencintai segelintir orang saja,bahkan lebih mencintai orang asing yang datang kedalmnya.
bangsa ini mengalami kecanduan yang sangat berat dimana anak mudanya didik dengan sikap romantismr moderen, yang melahirkan generasi pesimis dan memiliki sikap mental yang keropos akan perjuangan yang masih di cita-citakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar