Minggu, 06 Februari 2011

ROMANTISME RADIKAL


waktu-waktu sangat berguna bagi mereka  yang masih memikirkan bangsa  ini dengan serius dan menuangkan sebuah ide  perubahan di dalam nya,  kecerobohan yang tercipta akibat rekayasa  sosial bagi anak bangsa ini  itu megalami sebuah keterbelakangan mental  dan menjadi pemuja-pemuja  dewa( uang) moderen. itulah pengamatan saya  dalam sebuah studi.

rekayasa sosial hari ini dapat menjerumuskan bangsa kedalam buaian   asmara yang sangat hina dan menjadi vampir penghisap dara bagi   orang-orang di sekelilingnya.

 yang ingin saya katakan dan tekankan disini adalah generasai tanpa   "tujuan" dan" karakter", salaha satu penyebab bobroknya generasi kita   adalah keberadaan mereka di tengah-tengah arus globalisasi politik dan   tingginya paham-paham mengenai romantisme-romantisme yang berlaku sampai   hari ini.

romantisme yang terbangu pada generasi muda sangatlah tidak mendidik   dan memberikan sebuah makna melainkan yang terbangun hanyalah sebuah   iming-iming romansa yang jorok dan menjijikkan itu, banyak dari kita   terlena akan adanya kisah-kisah asmara yang glamor dan sangat-sangat   konsumeris sehingga membawa sebuah awang-awang yang dalam buat pemikiran   anak bangsa hari ini.

nyanyian-nyanyian nina bobo yang terus beredar di televisi dan   menghegemoni pemikiran orang-orang sehingga menjadikan mereka sebuah   kendali-kendali sosial yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi   boneka-boneka dalam konstruksi sosial yang di bentuk oleh rontisme yang   ada sekarang.

salah satu contoh yang bisa kita amati adalah bermuncunlannya para   penggiat seni yang menjijikkan yang selalu meneriakkan kisah-kisah cinta   yang semestinya diteriakkan di kloset-kloset yang penuh dengan tai  itu,  dan yang berikutnya banyak remaja kita dicekoki dengan  alunan-alunan  musik kapitalis yang di keluarkan oleh produser-produser  yang hanya  menyesatkan mereka untuk menjadi boneka pembelian lagu-lagu  yang  menjijikkan itu.

negara ini semakin kehilangn arah saja, generasi muda bangsa ini semakin tidak memiliki pegangan untuk melawan.

dengan adanya lagu-lagu dan kisah-kisah percintaan yang selalu di   pertontonkan oleh media, semakin menghantar kita dalam ruangan yang   gelap gulita yang semestinya tidak menjadi sebuah acuan hidup, semangat   percintaan yang tercipta pada barisan kaula muda sekarang semakin   nyentrik dan menjijikkan saja. damapak dari kisah-kisah percintaan anak   muda sekarang yang terhegemoni melalu beberapa media mampu merasuki   sum-sum otak dan mencuci otak anak negeri ini, kekerasan seksual yang   terjadi sekarang terhadap anak dibawah umur menjadi sorotan yang sangat   populer atau marak mendera bangsa ini, kisah tersebut tidak membuat   heran buat saya karena kisah itu sewajarnya dalam kehidupan kita, karena   kita sekarang berada dalam sebuah lingkaran yang menyesatkan,  kekerasan  seksual yang tercipta pada masyarakat moderen hari ini   menjadi contoh  kongkrit bahwa kejadian itu tercipta akibat romantisme  yang sudah  mendarah daging itu bangsa kita sampai hari ini, dengan  adanya  doktrin-doktrin media di masyarakat yang menyajikan kisah-kisah   percintaan sehingga memperparah keadaan saja, menurut pola pikir   generasi bangsa ini tidak afdal kalau anda tidak romantis tanpa adanya   motor,mobil, uang dan lain sebagainya, itulah tolak ukur romantisme   moderen hari ini.

kesemua ini harus dilawan dan di bumi hanguskan kita harus   memunculkan sebuah aliran yang sempat tertimbun oleh waktu yang belum   sempat tersebar luaskan, yang harus kita munculakan dalam koteks yang   sempat terjadi hari ini adalah romantisme radikal dimana konteks-konteks   romantis harus dibuat sebagai wadah perubahan sosial, perubahan sosial   yang harus kita munculkan dalam ronatisme radikal ialah sebuah   perlawanaan terhadap imperialisme global dan menghilangkan sikap-sikap   life stail yang sempat dirumuskan dan beredar di kalngan masyarakat,   salah satu sifat llife stile yang terbangun dalam romantisme moderen   hari ini adanya tingkat kosumerisme pada orang-orang yang menganut   aliran tersebut dan semakin memperkaya para elit-elit modal dalam   mengerogoti anak muda hari ini.

romantisme moderen yang terbangun adalah orang pacaran makannya harus   di tempat-tempat terbaik, harus naik mobil, berdandan, berpakaian rapi, menggunakan   parfum, itulah contoh kasus yang selalu diperlihatkan oleh media-media dalam keseharian kita. itu bukalah hal yang harus ditempu dan   dituntut dalam hidup ini melainkan hal tersebut menjebak kita dalam   sebuah rana kebodohan sehingga terjadi pembodohan secara massal bagi   remaja hari ini.

romantisme radikal mengajak para kaula muda untuk membentuk sebuah   paham perjuangan untuk melawan para kapitalis yang berusaha menjadi   monster yang siap menelan generasi muda bangsa.

rontisme itu harus di bangun dengan kesadaran kolektif dan memiliki   tujuan hidup untuk membentuk tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera   diman  terdapat kesetaraan hidup didalamnya, sepasang sejoli harus   menjadi motor penggerak yang mampu mempengaruhi masyarakat untuk tidak   terlena dan terhasut dalam mimpi-mimpi dan halusinasi romantisme   moderen.

 kobarkan semangat yang selama ini yang sempat tertunda untuk  memberantas para orang-orang yang tidak jelas keberadaannya, keberadaan  romantisme moderen ditengah dunia menjadikan para orang-orang menjadi  anak didik yang tidak memiliki nyali untuk menghadapi apa yang ia miliki  dan apa yang menjadi kemampuan dirinya, romantisme radikal harus kita  tegakkan, dan mari mengajarkan kepada mereka bagai mana cara memaknai  dan mendidik hidup ini kedalam realistis masyarakat, bangsa ini tidak  membutuhkan kisah cinta yang cengeng, dan mengawang-awang seperti yang  didiktekan oleh para musisi yang menyajikan lagu-lagu yang jorok, dan  kita tidak butuh sebuah tontonan yang menghilangkan mental keberanian  yang seperti ditayangkan pada kotak-kotak ajaib dirumah kita,...romantis  adalh sebuah perjuangan untuk saling berbagi dan saling berjuang untuk  menuju sebuah perubahan sosial,,(romantisme radikal)
terjangkit  (pembusukan)
monday, january 24, 2011 1:17 pm

selama ini orang banyak mengharapkan sebuah impian yang masih  terlintas secara intuisi dalam otak-otak yang berfikir untuk menuju  kesebuah perubahan yang mereka impikan selama ini, kebanyakan dari imian  itu hanya bersifat sebagai sebuah hasrat yang sarat akan kebodohan yang  tertuang dalam politik, kinginan untuk meraih sesuatu yang lebih  menjadi momok yang kurang rasional atau tidak diterima oleh akal sehat  mana pun yang disebabkan oleh hasrat yang berlebihan, tidak  sejalannyarasio dan rasa menjadi sebuah penybabkebuntuan memaknai sebuah  kepentingan hidup dan tujuan untuk hidu, banyak dari kita meliha hal  itu sebagai hal yang sangat misterius dan menggebu-gebu dalam  menajaninya, setiap orang pastinya mengharapkan dan menginginkan hidup  berada diatas kelayakan yang seperti disepakati oleh para pengatur bumi  ini(segelintir orang).

pengaruh-pengaruh yang diterbitkan oleh sekelompok orang inilah yang  menjadi tolak ukur kita untuk mengukur orang lain, yang didapa diterima  secara immoral dalam praktek-praktek tingkah laku kita di era  globalisasi yang penuh denga ebuah kebohongan dan sarat akan kontrol dan  kebenaran mutlak. sangat ironislah untuk kondisi kekinian yang begitu  mengharukan buat orang-orang yang tidak tecantum dalam sebuah daftar  nama-nama yang hidup diatas garis kemiskinan atau memiliki hidup yang  berkecukupan, yaa... begitulah kondisi negara yang kita banggakan namun  tak membanggakan bagi orang yang hidup di bawah garis kemiskinan.

sebuah negeri yang di paadti dengan pennduduk 221 juta jiwa inilah  banyak menorehkan nilai-nilai kebohongan dalam praktek bernegara dan  berbangsa, kebohongan-kebohongan yang terbangun melalui proses  politisasi media dan sedikit kebohongan dan penipuan yang dilakukan oleh  pemerintah yang bekerja sama dengan para mlioner, yang hanya  monggoreskan penanya diatas sebuah kertas perjanjian yang hanya  memunculkan keuntungan sepihak memebawa dampak yang sangat besar dalam  perubahan negeri ini,salah satu bentuk kemajuan yang di torehkan oleh  negara ini dalam berlembaga,berbangsa dan bernegara adalah, unggulnya  bangsa ini dalam segala bidang, baik  korupsi,nepotisme,kolusisi,kemiskinan,kekerasan,pencurian dan banyak  lagi rekor-rekor dunia yang belum sempat tercatat dalam catatan ini,

harus kita akui bahwa kita selalu bangga dengan sifat nasiomnalisme  yang pernah kita dapat sewaktu kita duduk dibangku pendidikan, betapa  agungnya yang namanya nasionalisme, dan betapa bodohnya orang yang  menganut nasionalisme itu sampai sekarang, pemaknaan kita mengenai  nasionalisme, ketika kita  diserang oleh bangsa asing dalam bentuk  penjajahan secara fisik, maka berbondong-bondonglah kita memasang badan  diruas jalan dan mengantri untuk menjadi relawan tanah air yang  ditunggangi oleh seorang politisi atau profokator di negara ini.  kebodohan yang di ajarkan oleh para pemikir-pemikir negeri ini sudah  mendara danging, terutama nasionalisme yang ambigu itu, sebenarnya  pemahaman kita mengenai nasionalis yang berkembang sekarang itu harus  dirubah, ternyata perlawanan yang harus kita gerakkan sekarang dengan  wujud nasionalisme iyah menghidarkan bangsa ini dari keterjajahan  kemiskinan yang disebabkan oleh penguasaan modal yang begitu berlebiha,  keterjajahan kita hari bukan lagi keterjajahan fisik tapi mental kita  yang sudah terjajah sangat dalam dan merupakan sebuah kejahatan yang  paling kejam dari sebuah keterjajahan.

banayak dari kita yang tidak sadar hal itu dan hanya menganggap  sepele mengenai masalah yang terjadi sekarang, mungkin karena mereka  tidak dapat berfikir survive seperti orang-orang yang mengerti  permasalahan bangsa ini, atau mungkin mereka yang bersikap bodoh dengan  kondisi yang sangat kronis ini.

mental-menntal genarasi atau orang-orang yang hidup dalam lingkaran  yang namanya republik indonesia yang sebentar lagi berubah menjadi  hedonis republik, republik bagi para kaum-kaum bermodal bisa atau kita  sebuat surganya investor untuk menghabiskan kekayaan-kekayaan yang  dimiliki oleh negara ini, inilah gumpalan daging tumbuh yang tejaangkit  pada orang-orang yang hidup di negara ini, dan akan menjajalar keseluruh  tuh dan siap untuk melumpuhkan dan mengontrol para pemuda dan bisa saja  generasi kedepan ikut terjangkit ketika kita hany diam saja dan tak  mampu berbuat apa-apa,

mungkin saya akan mennyinggung sedikit masalah mahasiswa atau yang  menyatakan dirinya sebagai generasi bangsa dan mungkin juga orang-orang  yang peduli bangsa ini namun hanya setengah hati dan melahirkan sifat  setengah mati untuk orang-orang disekitarnya. ketika kita mengubris  sebuah nama yang elegan dan tidak asing lagi namun di pandang sebagai  sebuah posisi elitis mungkin itulah mahasiswa hari ini,  penyakit-penyakit yang menjangkiti mahasiswa hari ini iyah penyakit  saraf yang berkepanjangan dan di atur sedemikian rupa atau melalu sebuah  prose settingan "dalam bahasa gaulnya". otak mereka dicuci dan di kemas  sedemikian rupah untuk menjadi boneka dan budak masa depan, mengapa  saya mengatakan budak masa depan itulah yang pantas buat mereka yang  berkecimpung di bangku kuliah, pemikiran mereka telah dirasuki oleh  sebuah roh jahat yang hanya bisa dipulihkan melalui sebuah pendidikan  yang berbasis kerakyatan, bentuk dan pola pikir para intelektual muda  hari ini yang hanya memntingkan diri sendiri, dan sedikit keangkuhan  menjadi sebuah bumerang untuk negara ini kelak nantinya, proses  pendiktean yang dilakukan oleh para dosen yang berwujud dalam sebuah  korikulum yang tidak bertanggung jawab, dan hanya menyajikan bagai mana  anada mendapatkan kerjadiluar sana dan menjadi budak-budak para pemilik  perusahaan, atau kantor yang tidak sama sekali memberi perubahan  melainkan menambah beban orang yang ada disekelingnya.
sungguh sangat disayangkan negara yang kita cintai ini, ternyata tidak mencintai kita, dan hanya mencintai segelintir orang saja,bahkan lebih mencintai orang asing yang datang kedalmnya.
bangsa ini mengalami kecanduan yang sangat berat dimana anak mudanya didik dengan sikap romantismr moderen, yang melahirkan generasi pesimis dan memiliki sikap mental yang keropos akan perjuangan yang masih di cita-citakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar