Pagi itu jawara mualai menapaki bumi
Sebatang tembakau kutancapkan dibibir
Secangkir kopi menemani meja yang berdebu
Gumpalan awan menghalangi panasnya matahari
Kicauan burung yang berirama membuat hati ini menjadi tenang
Hamparan rerumputan menari-nari dihadapanku
Kilauan air membanjiri tanah yang kering
Batang-batang yang berwarna hijau menorehkan pesan
Tapi…tapi…tapi…tapi…
Jawara tidak seramah dulu lagi
Burung-burung berlari ketakutan
Semesta mulai meneriakan teriakan
Rumpu mulai menguning
Air mulai bermalas-malasan
Angin sepoi-sepoi tak lagi menyapa wajahku
Tanah-tanah berkerut menekuk dan merunduk
Batang-batang yang menjualang tinggi tak lagi berwaana
Amarah alam muali bergejolak
Inikah tanahku….inikah rumahku…inikah tempat aku disemanyamkan kelak
Perut mambusung dan dada yang kering bertebaran
Dimana….kemana…siapa….mengapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar