Kamis, 09 Juni 2011

UJUNG KAMPUNG

Pagi itu jawara mualai menapaki bumi
Sebatang tembakau kutancapkan dibibir
Secangkir kopi menemani meja yang berdebu
Gumpalan awan menghalangi panasnya matahari
       Kicauan burung yang berirama membuat hati ini menjadi tenang
       Hamparan rerumputan menari-nari dihadapanku
       Kilauan air membanjiri tanah yang kering
       Batang-batang yang berwarna hijau menorehkan pesan
Tapi…tapi…tapi…tapi…
Jawara tidak seramah dulu lagi
Burung-burung berlari ketakutan
Semesta mulai meneriakan teriakan
     Rumpu mulai menguning
     Air mulai bermalas-malasan
    Angin sepoi-sepoi tak lagi menyapa wajahku
    Tanah-tanah berkerut menekuk dan merunduk
Batang-batang yang menjualang tinggi tak lagi berwaana
Amarah alam muali bergejolak
Inikah tanahku….inikah rumahku…inikah tempat aku disemanyamkan kelak
Perut mambusung dan dada yang kering bertebaran
  Dimana….kemana…siapa….mengapa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar