Kamis, 21 Juli 2011

PEREMPUAN


siang yang mencekam dan malam yang tercengang
para perempuan turun ke jalan dengan serbet di lengan
kucuran keringat menemani dirinya
air mata btak lagi bening
para perempuan-perempuan tangguh

berdiri tegak dibalik kawat-kawat berduri
para perempuan siap untuk bertaruh
panas taklagi terasa
hujan tak lagi mengurai dingin
namun semangat terus berkobar dibalik kawat-kawat berduri

alunan syair-syair keluar dari mulut yang kokoh
para perempuan datang dan tegap dalam perjuangan
sudah terlalu lama kami menunggu
sudah terlalu lama perempuan-perempuan dinegeri ini tersermpet oleh waktu
sudah cukup lama dapur-dapur kami hanya menanak daun kering
para perempuan tangguh tegap dalam teriakan pembebasan

dapur yang tak mengepul kelamin tergadai
 
anak kami hanya meminum susu dari air beras saja
 
tidak sehat katamu itu bulsid
zina katamu omong kosong
 
para perempuan tangguh hidup dalam cekaman parasit negeri ini

wahai perempuan-perempuan tangguh tancapkanlah kelaminmu pada tiang bendera yang mereka hormati

katakan pada mereka inilah yang kalin cari
perempuan-perempuan yang terserempet waktu hidup dalam cercaan namun berjiwa pahlawan

kabarkan pada masa depanmu bahwa tanah ini begitu naif dan angkuh
 
perempuan-perempuan tangguh yang tegap berdiri dibalik kawat berduri
alunan angin selalu menina bobokkan
pancaran sinar selalu menemani

kebenaran dan keadilan harus kita perjuangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar